Candi Borobudur merupakan satu-satunya candi budha terbesar
di dunia sampai saat ini. Meskipun sekarang sudah tidak lagi menyandang sebagai
tujuh keajaiban dunia, namun Candi yang satu ini tetap menjadi nomor satu di
kalangan para wisatawan domestik maupun mancanegara untuk dikunjungi.

Ketika itu, pertama kali candi borobudhur ini ditemukan dalam keadaan berserakan dan terpendam tanah. Candi yang memiliki 10 tingkat ini sebenarnya mempunyai tinggi secara keseluruhan yaitu 42 meter.
Namun setelah dilakukan restorasi, tinggi keseluruhan candi borobudhur ini hanya mencapai 34,5 meter dengan luas secara keseluruhan yaitu 123x123 meter atau 15.129 m2. Setiap tingkat lantainya, dari lantai paling bawah hingga lantai keenam berbentuk persegi, sedangkan lantai ketujuh sampai terakhir (lantai ke sepuluh) berbentuk bulat.
Candi Borobudhur merupakan candi Buddha terbesar pada abad
ke-9 M. Menurut Prasasti Kayumwungan, candi ini terungkap dalam pembangunannya,
selesai dibuat pada 26 Mei 824, atau hampir 100 tahun semenjak mulai awal
dibangun. Konon arti dari Borobudhur itu sendiri maksudnya gunung yang
berteras-teras atau bisa juga disebut dengan budhara. Pendapat lain tentang
candi Borobudhur yaitu bahwa candi borobudhur berarti biara yang terletak di
tempat yang tinggi.
Beberapa ahli mengatakan bahwa letak Candi Borobudur berada
pada ketinggian 235 meter dari permukaan laut. Pemikiran itu berdasarkan studi
dari paraa ahli Geologi membuktikan bahwa Candi Borobudhur pada saat itu adalah
sebuah kawasan danau yang besar sehingga sebagian besar desa-desa yang berada
di sekitar Candi berada pada ketinggian yang sama, termasuk Candi Pawon dan
Candi Mendut.
Berdasarkan Prasasti tanggal 842 AD, seorang sejarawan
Casparis menyatakan bahwa Borobudhur merupakan salah satu tempat untuk berdoa. Di
mana dalam prasasti tersebut mengandung kata “Kawula i Bhumi Sambhara” yang
artinya asal kesucian dan Bhumi Sambara merupakan nama sebuah sudut di Candi
Borobudhur tersebut. Setiap lantai pada Candi Borobudhur ini terdapat tema-tema
yang berbeda karena pada setiap tingkat tersebut melambangkan tahapan kehidupan
manusia. Hal ini sesuai dengan ajaran Buddha Mahayana bahwa setiap orang yang
ingin mencapai tingkat kesempurnaan sebagai Buddha harus melalui setiap tahapan
kehidupan. Pada setiap lantai di Candi Borobudhur terdapat relief-relief yang
bila dibaca dengan runtut akan membawa kita memutari candi searah jarum jam.
Baca juga sejarah-sejarah lainnya, sejarah wayang Indonesia.
Butuh dana?Atau mau pinjam uang buat kebutuhan lainnya?
Jaminan cuma ktp 1-5 menit masuk rekening Klik DISINI
aman dan terpercaya