Meskipun terasa pahit namun tidak ada halangan bagi orang-orang yang gemar memakan sayuran yang super pahit ini. Ternyata mengonsumsi buah pare, terutama jika di olah dengan dijus, sangat efektif untuk mencegah pertumbuhan sel kanker pankreas.
Sebuah studi yang dimuat di jurnal Carcinogenesis menunjukkan manfaat buah pare terhadap pencegahan kanker. Hasil pengujian pada tikus sama dengan hasil tiga tahun lalu saat diujikan secara in vitro.
Rekan dari ketua program Pencegahan dan Pengawasan Kanker di CU Cancer Center Rajesh Agarwal mengatakan, tiga tahun yang lalu para peneliti menemukan efek dari eskstrak pare pada sel kanker payudara hanya menggunakan Petri dish. Kemudian penelitian ini berkembang dengan menggunakan jus pare yang selama ini sudah banyak dikonsumsi oleh orang Asia.
“Hasil jus pare dapat mempengaruhi jalur metabolisme glukosa, membatasi energi dan membunuh sel kanker pankreas,” ujar profesor di Skaggs School of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences ini.
Kanker pankreas merupakan satu dari jenis kanker yang paling mematikan karena cukup sulit terdeteksi. Setiap tahun di Amerika Serikat ditemukan 45.220 kasus baru dan 38.460 kematian karena kanker pankreas. Setelah didiagnosa, tingkat kelangsungan hidup pasien setelah satu tahun adalah 26 %, dan setelah lima tahun hanya 6 persen.
Para peneliti juga mendapati penurunan kemampuan pertumbuhan sel kanker pankreas manusia pada tikus sebanyak 60%. Para peneliti juga mendapatkan hasil yang sama pada sel kanker pankreas saat dilakukan secara in vitro.
Jus pare bekerja dengan menghambat sel untuk melakukan metabolisme glukosa dan membatasi asupan energi bagi sel-sel kanker. Hal ini kemudian akan membuat sel-sel kanker kehabisan energi karena mereka mengandalkan sebagaian besar energi dari glukosa dan tidak memiliki produksi energi alternatif.
“Ini adalah penemuan yang menggembirakan. Banyak peneliti yang menciptakan obat baru yang menargetkan kemampuan sel kanker dalam memproduksi energi, dan kami memiliki senyawa alami yang mungkin dapat melakukan hal itu,” ujar Agarwal.
Baca juga artikel selanjutnya, pengobatan serangan asma.